Sunday, May 21, 2017

MENGHERANKAN BUKAN?


 Meurnut penielitan Unisvetrias Cabmrigde, tak jdai saol baaigmnaa urtuan hruuf dlaam sutau ktaa, ynag pialng petning adlaah huurf petrama dan traekhir hraus telrteak pdaa tmpeat ynag baner, apadun huurf laninya dpaat tdiak brateuran dan kmau daapt memcabanya tapna megnalami kelisutan. Ini dibabsekan kaerna pkiiran maunsia tiadk mebamca degnan mehliat ktaa hruuf per huurf, tpai mebmaca ktaa seabgai sautu kestuaan.

APAKAH KAU MENYADARINYA?! (Do You Realize That?)


Kita dilahirkan dengan dua mata di bagian muka. Maka itulah mengapa kita tidak boleh selalu menatap kebelakang, akan tetapi memandang apa-apa yang ada di hadapan kita, bahkan memandang jauh ke muka.

Kita dilahirkan dengan dua daun telinga, kiri serta kanan. Seharusnya kita mendengar persoalan dari kedua belah pihak, seharusnya kita bersedia menerima pujian dan juga celaan. Lalu menetapkan mana yang benar dari keduanya.

Kita dilahirkan dengan otak yang dilindungi oleh tulang tengkorak. Meski tampak sangat miskin, tetapi sesungguhnya kita kaya karena tiada seorangpun dapat mencuri isi otak kita.

Kita dilahirkan dengan dua mata, dua telinga, tapi satu mulut. Mulut bisa menjadi senjata yang tajam. Ia dapat melukai, mencumbu dan membunuh pula. Karenanya, sedikitkan bicara, banyakkan mendengar serta melihat.

Kita lahir dengan hanya satu jantung hati, terletak jauh di bawah tulang rusuk yang mana mengingatkan kita agar selalu menghargai dan memberikan cinta dari lubuk hati yang paling dalam. Belajarlah untuk mencintai dan dicintai, tapi janganlah kau berharap orang-orang akan mencintaimu seperti/sebanyak cintamu kepada mereka. Berikan cintamu tanpa mengharap balasan niscaya kau dapati cinta menjadi lebih indah.

Wednesday, May 17, 2017

PASIR DAN BATU (Sand And Stone)

pasir batu, cerita pasir dan batu
Pasir Dan Batu

Dikisahkan bahwa ada dua orang sahabat melakukan perjalanan menyeberangi padang pasir. Pada suatu tempat, mereka terlibat dalam perdebatan sengit, sahabat yang satu menampar muka sahabat yang lain. Sahabat yang ditampar merasa terluka hatinya.

Tanpa mengucapkan sepatah kata, ia menulis di pasir: HARI INI SAHABAT BAIKKU MENAMPARKU.

Mereka lalu melanjutkan perjalanan. Dan dalam perjalanan mereka menemukan danau lalu mandi di situ. Orang yang ditampar tadi terjebak dalam lumpur hisap dan mulai tenggelam. Sahabatnya datang menolong. Setelah berhasil diselamatkan ia menulis di atas batu: HARI INI SAHABAT BAIKKU TELAH MENYELAMATKANKU.
Temannya bertanya, “Tadi kau menulis di pasir, sekarang kau menulis di atas batu, mengapa?”

“Jika seseorang melukai hati kita, sebaiknya kita menulis kejadian itu di atas pasir agar angin pengampunan dapat menghapusnya. Namun bila seseorang berbuat baik kepada kita, hendaknya kita mengukir peristiwa itu di batu sehingga angin takkan pernah dapat menghapusnya.

TERSENYUM PADA NASIB (World Of Smiles)Ter

Cerita nasib, tersenyum nasib, tersenyum pada nasib
Tersenyum Pada Nasib

Sepuluh tahun yang lalu, ketika aku masih kuliah, aku bekerja di museum Natural History milik Universitasku. Suatu hari ketika sedang bekerja sebagai kasir toko barang-barang cenderamata, aku melihat sepasang suami istri yang telah lanjut usia bersama seorang gadis kecil di kursi roda. Kuamati gadis itu, ia seakan duduk dengan posisi aneh, baru kemudian kusadari bahwa gadis itu ternyata tidak memiliki kaki dan tangan, hanya kepala, leher, dan tubuh. Ia mengenakan pakaian putih kecil bertitik-titik merah. Kedua orang tua itu mendorongnya ke arahku.

Aku melihat mesin hitung, lalu menoleh ke arah gadis kecil dan mengkedipkan mata kepadanya. Ketika mengambil uang dari kakeknya, aku sering kali melirik gadis kecil itu. Tak disangka ia tersenyum sangat manis kepadaku. Senyuman paling lebar yang pernah kulihat. Tiba-tiba saja cacatnya hilang dan yang kulihat hanyalah seorang gadis cantik yang senyumannya melumerkan diriku. Sebuah senyuman yang saat itu juga memberiku pengertian baru tentang kehidupan ini. Ia menarikku, mahasiswi miskin yang sengsara ini ke dalam dunianya, dunia yang penuh senyum, cinta, dan kehangatan.

Itu sepuluh tahun yang lalu dan sekarang aku telah menjadi seorang pengusaha sukses. Namun, kapanpun aku merasa sedih dan memikirkan kesulitan-kesulitan di dunia, aku segera teringat gadis kecil ini, dan pelajaran mengagumkan yang telah diberikannya kepadaku.

Monday, May 15, 2017

BUS BERIKUTNYA (The Next Bus)

bus, bus berikutnya, cerita bus
Bus Berikutnya

Ketahuilah, cinta itu ibarat orang menunggu bus. Ketika bus datang, kau mengamatinya lalu berkata dalam hati, "Oooh... Penuh sekali... aku tidak bisa duduk. Sebaiknya kutunggu bus yang lain."

Kau biarkan bus itu pergi lalu menunggu bus yang lain. Bus kedua datang, kau mengamatinya tapi lalu kau berkata, "Ooh... bus ini sangat tua... butuh banyak perbaikan!" Bus itu kau biarkan pergi lalu kau putuskan menunggu bus berikutnya.

Sejenak kemudian bus berikutnya datang. Bus itu tidak penuh penumpang dan tidak tua. Setelah kau amati, kau berkata, "Ooh... Tidak ada AC nya, sebaiknya kutunggu bus yang lain."

Lagi-lagi, kau biarkan bus itu pergi dan kau menunggu bus yang lain. Hari mulai petang, langit mulai gelap, kau menjadi panik, akhirnya kau terpaksa lompat ke bus berikutnya. Setelah bus itu berjalan, kau baru sadar bahwa kau naik bus jurusan lain.

Kau buang waktu dan uangmu untuk merain yang kau idamkan. Sesungguhnya, meskipun kau berhasil mendapatkan bus ber AC, kau tidak bisa memastikan bahwa bus itu tidak akan mogok, atau bisa saja AC nya terlalu dingin untukmu.

TUNGGU... Aku yakin kau juga pernah mengalami peristiwa ini. Kau melihat bus datang (Bus yang kau inginkan, tentu). Kau pun segera melambaikan tanganmu. Tapi... WUSS... Sang sopir ngebut melewatimu. Ia bersikap seakan-akan tidak melihatmu. Kaupun segera sadar, ternyata bus itu tidak diperuntukkan bagimu.

Pada hakekatnya, mencari pasangan adalah seperti mencari bus. Apakah kau akan menumpanginya dan menghargai bus itu?! Itu semuanya tergantung padamu sendiri!

Bila kau belum mampu membuat keputusan, JALANLAH... Jalan memang berarti kau belum memperoleh yang kau idamkan. Namun sisi baiknya adalah, kau masih dapat memilih bus mana yang kau inginkan. Adapun mereka yang tidak dapat pindah kendaraan, mereka harus puas dengan bus yang mereka tumpangi sekarang.

Sedikit lagi. Kadang-kadang lebih baik kau memilih bus yang kau sudah biasa dan kenal dari pada kau pertaruhkan dirimu dengan kendaraan yang sama sekali asing bagimu. Tapi sekali lagi, hidup ini menjadi kurang mengasyikkan bila kita tidak berani mengambil resiko...

TUKANG KAYU (The Carpenter)

tukang kayu, The Carpenter, cerita tukang kayu
Tukang Kayu

 Suatu hari dua saudara yang tinggal di ladang yang bersebelahan berselisih. Ini adalah perpecahan yang paling parah selama mereka bertani berdampingan sejak 40 tahun yang lalu. Sebelumnya mereka selalu berbagi peralatan mesin, tukar menukar buruh tani dan saling berjual beli barang tanpa masalah apapun.

    Kerja sama yang terbina sejak lama tiba-tiba hancur saja berantakan, awalnya hanya sedikit kesalahpahaman lalu berkembang menjadi perselisihan, dan akhirnya meledak menjadi saling caci dan tidak saling sapa.

    Suatu pagi, terdengar ketukan di pintu rumah John. Ketika pintu rumah di buka, berdiri di hadapannya seorang tukang kayu dengan peralatannya.

    “Aku butuh pekerjaan untuk beberapa hari,” kata orang itu.
    “Mungkin kau punya beberapa pekerjaan kecil yang dapat ku bantu?”.

    “Ya,” kata John. “Aku punya pekerjaan untukmu. Lihatlah ke ladang di seberang sungai kecil itu ladang itu milik tetanggaku, sebenarnya ia adalah adikku. Dulu, diantara ladang kita ada padang rumput, lalu ia buldozer sehingga kita sekarang dipisahkan oleh sungai kecil. Mungkin ia berbuat demikian untuk menjengkelkanku. Aku akan memberi balasan setimpal. Kau lihat tumpukan kayu di sebelah kandang itu? Aku minta kau buatkan pagar setinggi 8 kaki sehingga aku tidak lagi harus memandang kediamannya setiap hari.”

    Tukan kayu itu berkata, “Sekarang aku mengerti persoalannya. Tunjukkan kepadaku tempat paku dan alat pemancang tiang sehingga aku dapat segera melakukan pekerjaan yang memuaskanmu.”

    Hari itu sang kakak harus pergi ke kota untuk membeli berbagai kebutuhan kerja. Setelah membantu si tukang kayu menyiapkan peralatan yang dinutuhkannya. Maka pergilah ia ke kota seharian.

    Si tukang kayu bekerja keras hari itu. Ia mengukur, menggergaji dan memaku. Menjelang petang ketika petani itu datang, si tukang kayu telah menyelesaikan pekerjaannya.

    Mata si petani melotot, mulunya melongo. Tidak ada pagar di situ yang ada hanya jembatan. Jembatan itu menjulur dari sisi sungaiyang satu kesisi yang lain. Benar-benar pekerjaan yang indah, lengkap dengan pagar di kiri kanannya. Dan tetangganya......, adiknya, datang dari seberang dengan tangan terulur ke depan.

    “Kau benar-benar telah berbaik hati membuat jembatan ini setelah apa-apa yang kuucapkan dan lakukan,” kata adiknya.

    Kedua saudara itu berjalan dan bertemu di tengah jembatan lalu berpegangan tangan. Mereka berdua menoleh ke arah si tukang kayu yang lagi mengangkat kotak peralatan ke atas pundaknya untuk bersiap-siap pergi.

    “TUNGGU........, tunggu dulu.........” diamlah disini beberapa hari. Aku punya pekerjaan untukmu,” kata si kakak.

    “Sebenarnya aku ingin tinggal lebih lama, tapi masih ada banyak jembatan yang harus kubangun.”

MENGHERANKAN BUKAN?

 Meurnut penielitan Unisvetrias Cabmrigde, tak jdai saol baaigmnaa urtuan hruuf dlaam sutau ktaa, ynag pialng petning adlaah huurf petrama ...